Nursing

Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.




Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan


Definisi Manajemen Dan Kepemimpinan
Ada sebuah gambaran yang sangat menarik dan sangat sederhana dari definisi manajemen dan kepemimpinan, yaitu:
Manajemen berarti tangan yang berasal dari kata manage, mengatur; sedangkan
Kepemimpinan berarti kaki yang berasal dari kata lead, mengarahkan.
Definisi lain yang tidak kalah menarik adalah:
Manajemen berarti how to do the thing right (bagaimana melakukan sesuatu dengan benar); sedangkan
Kepemimpinan berarti how to do the right thing (bagaimana melakukan sesuatu yang benar).
Manajemen dan kepemimpinan adalah 2 hal yang tidak mungkin dipisahkan. Keduanya sama-sama diperlukan dalam proses pencapaian sesuatu.
Teori Manajemen Dan Kepemimpinan
Ada berbagai macam teori manajemen dan kepemimpinan yang dikenal saat ini, namun yang paling sederhana adalah teori yang dimunculkan oleh McGregor yang sering disebut dengan istilah “Teori X” dan “Teori Y”.
Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya bekerja adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, kebanyakan orang tidak ambisius dan cenderung memilih untuk diarahkan. Teori X sering dihubungkan dengan istilahPunishment (hukuman). Sedangkan Teori Y menyatakan bahwa pada dasarnya bekerja adalah sama dengan bermain sehingga tampak selalu menyenangkan, kebanyakan orang termotivasi dan cenderung kreatif jika dimotivasi dengan baik. Teori Y sering dihubungkan dengan istilah Reward (hadiah).
Proses Manajemen
Proses manajemen yang paling dikenal saat ini sering disebut dengan istilah POAC, yaitu:
Planning
Organizing
Actuating
Controlling

Sedangkan Henry Fayol memperkenalkan proses manajemen yang lebih lengkap yang sering disebut dengan istilah POSDCORB, yaitu:
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgetting
Secara umum kedua konsep diatas hampir sama fungsinya, dan akan sangat baik seandainya keduanya bisa disinergikan.
Gaya Kepemimpinan
Gaya merupakan pendekatan atau cara yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam berbagai situasi. Gaya yang digunakan pemimpin menentukan efektifitas dalam sebuah organisasi. Ada berbagai macam gaya kepemimpinan mulai dari yang memiliki kontrol penuh sampai kebebasan yang ekstrem. Ada 3 gaya kepemimpinan yang umum dikenal, yaitu:
Gaya Autokratik
Pemimpin autokratik adalah pemimpin yang focus utamanya adalah pencapaian tujuan. Hal ini menjadikan pemimpin autokratik menjadi sangat detail dalam membuat perincian dan hanya mengembangkan komunikasi satu arah. Pemimpin autokratik sering bersikap kaku dan dominan.
Kepemimpinan autokratik efektif jika digunakan untuk memimpin staf baru keperawatan untuk lebih produktif.
Gaya Dekomkrasi
Pemimpin demokratis lebih berfokus pada proses memberikan kebebasan para staf untuk mengontrol dan berpartisipasi pada pengambilan keputusan. Kepemimpinan demokratis tidak hanya memfasilitasi pencapaian tujuan, namun juga pertumbuhan nilai masing-masing staf.
Kepemimpinan Demokratis efektif jika digunakan pada staf keperawatan yang sudah matang, yang bekerja dengan baik dalam suatu kelompok.
Gaya Laissez-Faire
Pemimpin Laissez-Faire sering disebut dengan istilah pemimpin yang permisif atau ‘gaya bebas’ Tipe pemimpin Laissez-Faire sering melepaskan kendali sepenuhnya dan memilih untuk menghindari tanggung jawab dengan melimpahkan seluruh pengambilan keputusan pada kelompok.
Kepemimpinan Laissez-Faire efektif jika digunakan pada kelompok professional yang memiliki motivasi yang tinggi.
Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan
Kompleksitas kerja dan situasi dalam keperawatan membuat manajemen dan kepemimpinan menjadi sangat penting. Tim keperawatan menjadi efektif jika dipimpin oleh pemimpin dan manajer yang efektif.
Kapan perawat bisa menjadi pemimpin dan manajer yang efektif?
Ketika seorang perawat mampu memimpin dirinya sendiri. Memimpin diri sendiri kedengarannya sederhana, namun tidak mudah. Memimpin diri sendiri diperlukan seperangkat pondasi utama yang ternyata ada dalam batu bata pembangun kecerdasan emosional (Baca: 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional: Modal Dasar Perawat Profesional)
Namun betappapun sulitnya memimpin diri sendiri, itu semua bisa dipelajari. Jika perawat sungguh-sungguh untuk selalu meningkatkan kualitas diri sendiri, maka memimpin diri sendiri adalah hal kecil dan mudah dilakukan.
Bravo perawat!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bagaimana Sarjana Keperawatan Kelak ????

Pembangunan bangsa adalah membangun manusianya, membangun manusia bukan hanya membangun raganya tapi juga jiwanya. Salah satu aspek yang ikut dibangun dalam pembangunan bangsa adalah pembangunan kesehatan, dan salah satu sub sistemnya adalah adalah keperawatan.
Kalau keperawatan dipandang sebagai suatu subsistem dari pembangunan kesehatan maka keperawatan harus ditempatkan pada suatu posisi yang sama dan sejajar dengan bidang lainnya, karena sedikit banyaknya pasti akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa ini, dan ini TIDAK PERLU DISANGKAL LAGI. Ada beberapa hal yang dapat kita tilik dari sisi awam tentang bagaimana peran perawat dan keperawatan seperti halnya dalam  pelayanan kesehatan dirumah sakit, puskesmas, klinik-klinik swasta dan lain sebagainya yang sebenarnya menunjukkan peran perawat terhadap pembangunan bangsa, dan membuktikan bahwa kerja tim kesehatan itu ada dan saling ketergantungan satu sama lainnya. Dengan demikian seyogyanya tidak ada satupun profesi kesehatan yang memposisikan diri lebih baik dari yang lainnya.Baca selanjutnya
Perawat dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya sangat dituntut memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik yang dapat menunjang tindak prilaku profesionalnya . Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang kuat untuk mencetak perawat yang profesional.Pertanyaannya adalah seberapa banyak perguruan tinggi yang memiliki komitmen seperti itu dan seberapa besar keinginan untuk mewujudkannya????
Dekade ini begitu banyak perguruan tinggi keperawatan yang berdiri dengan mekanisme yang ada. Perguruan tinggi ini tentunya memiliki andil dalam pembangunan bangsa utamanya dunia keperawatan untuk mencetak sumber daya keperawatan yang profesional, dan itu patut kita acungi jempol atas segala upayanya. Namun disatu sisi bahwa dengan maraknya perguruan tinggi keperawatan tersebut apakah sebanding dengan kualitas lingkup pendidikan yang disediakan untuk mencapai tujuannya??? Barangkali perlu ada lembaga independen yang dapat memberikan tolok ukur terhadap penyelenggaraan pendidikan keperawatan, layak atau tidak layak……………
Kenapa mesti demikian????Saya kira anda lebih mampu menjawabnya jika kita mencoba melibatkan nurani dan niat baik dalam memandang hakikat penyelenggaraan pendidikan keperawatan dan mencoba menerawang propektifitasnya, bukan hanya melihat kuantitasnya tetapi juga mempersiapkan kualitasnya.
Betapa menangisnya dunia pendidikan (khususnya pendidikan keperawatan), jika kita menyaksikan penyelenggaraan pendidikan yang begitu terseok-seok, mahasiswa kurang dibekali dengan ketrampilan karena peralatan yang kurang, input pengetahuan kurang karena perpustakaan yang tidak memadai, moralitas terabaikan karena pembinaan moral dan teladan yang kurang. Lantas akan berakhir seperti apa? Kita jangan menyerahkannya kepada alam untuk menyeleksinya tetapi marilah memperkokoh tatanan yang ada dengan mewarnainya dengan akhlaq yang mulia mulai dari pendirian, penyelenggaraan, sampai pada pengawasannya.
Jika tidak demikian, jangan melemparkan bola api jika kita menghasilkan sumber daya yang tidak kompetitif, tidak profesional, dan tidak berakhlaq. Karena walaupun dilemparkan, niscaya bola api ini akan membakar kita di neraka kelak. 
Lantas bagaimana sarjana keperawatan kelak??? Silahkan anda menjawabnya masing-masing.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Refleksi Hari Perawat Internasional 12 Mei 2010

Para Ksatria Keperawatan Indonesia mungkin ada yang senang dengan datangnya 12 Mei, mungkin ada yang sedih, bahkan mungkin ada yang apatis.
Hari Perawat Internasional (International Nurses Day)…
Jika pada tahun 2009 tema yang diambil adalah Delivering Quality, Serving Communities : Nurses Leading Care Inovation, maka tema yang diambil dalam 12 Mei 2010 ini adalah Delivering Quality, Serving Communities : Nurses Leading Chronic Care. Memang setiap tahun ICN (International Council of Nurses) selalu memberikan tema berbeda untuk peringatan 12 Mei.
UU Keperawatan
Mungkin banyak diantara kita yang tidak begitu peduli dengan 12 Mei, karena yang difokuskan sekarang adalah bagaimana UU Keperawatan bisa disahkan. Kita harus berani jujur, memang itulah yang saat ini ditunggu oleh perawat – walaupun sebenarnya banyak yang masih belum memahami isi dari UU Keperawatan. Saat ini RUU Keperawatan sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2010 DPR RI.
Pencitraan Negatif Perawat
Suster keramas, suster ngesot, suster seksi, dan masih banyak judul-judul film lainnya yang menggunakan nama perawat. Kita tidak tahu apa sebenarnya maksud sang pembuat film itu, ataukah memang benar perawat selalu berhubungan dengan hal-hal yang negatif tersebut seperti yang digambarkan dalam film-film tersebut.
Ini PR kita!
Kualitas diri, kualitas layanan, service excellent (pelayanan prima), manajemen profesional, skill yang bagus, dan beberapa hal lain sepertinya lebih penting untuk kita pikirkan. Apapun yang terjadi, perawat harus tetap bisa melayani dengan hati. Itu saja.
Ingatlah, bahwa yang dilakukan oleh perawat tidak akan sia-sia. Jika pasien bisa tersenyum bahagia, maka orang pertama yang berhak mendapatkan ucapan selamat dari para malaikat adalah perawat.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------